Rabu, 29 Agustus 2018

Resensi Buku : Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis






Identitas Buku

Judul                           : Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis
Pengarang                   : Prof. Dr. Sutari Imam Bernadib
Penerbit                       : Ombak
Tahun terbit                 : 2013
Jumlah Halaman          : viii + 136 halaman
ISBN                           : 978-602-258-035-5


Sinopsis

Buku ini merupakan salah satu buku pendidikan yang wajib dipelajari oleh semua orang. Penulis membuat buku ini mempunyai tujuan yaitu sekedar mengatasi kesukaran-kesukaran mahasiswa tersebut, terutama mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan.

Buku ini berisi tentang dasar dari ilmu pendidikan itu sendiri. Buku ini mencakup alasan mengapa kita harus mempelajari ilmu pendidikan, pengertian tentang pendidikan sistematis dari berbagai macam pendapat tokoh, batas-batas pendidikan, faktor-faktor pendidikan, tujuan pendidikan, anak didik, fungsi dari alat-alat pendidikan, hingga pengaruh alam sekitar terhadap anak didik. Dalam buku ini diterangkan bahwa ilmu pendidikan wajib dipelajari oleh semua orang, karena kelak kita akan menjadi orang tua atau pendidik yang menghadapi anak. Pendidikan sistematis dikatakan sebagai uraian tentang pemikiran yang tersusun lengkap mengenai masalah-masalah pendidikan.

Berbagai faktor pendidikan yang memengaruhi seseorang antara lain, faktor tujuan, pendidik, anak didik, alat-alat, dan alam sekitar. Faktor pendidik dengan sadar dan tanggung jawab mempengaruhi anak didik ke arah kedewasaan. Faktor alam sekitar sebagai wadah dimana hubungan faktor-faktor lain terjadi. Faktor satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan saling berpengaruh. 

Sebagai seorang pendidik kita mengemban tugas untuk memberikan teladan kepada anak didik sehingga muncul motivasi dalam diri anak didik untuk berusaha. Anak harus dididik karena pada hakikatnya anak adalah makhluk susila. Tanpa pendidikan tidak akan dapat mencapai tingkat kesusilaan. Alat pendidikan dibutuhkan untuk mendukung proses mendidik. Alat pendidikan tidak terbatas pada benda fisik saja, akan tetapi dapat berupa nasihat.

Alat pendidikan yang mempunyai kedudukan istimewa adalah hukuman. Menghukum ialah suatu perbuatan yang dengan sadar dan sengaja menyebabkan penderitaan pada seseorang. Dalam pendidikan, anak tidak boleh merasa takut kepada yang memberi hukuman. Hukuman dapat dipakai apabila tidak ada jalan lain yang dapat ditempuh. Hukuman bukan satu-satunya alat pendidikan yang dapat mengembalikan anak pada dirinya sendiri sebagai makhluk susila.

Wadah pendidikan yang berpengaruh besar adalah Lingkungan atau alam sekitar. Beberapa ahli pendidik membagi faktor alam sekitar dalam 3 bagian, yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Semua aspek saling mendukung dan melengkapi.

Sebagai salah satu dinamo penggerak dunia, pendidikan memiliki peran yang teramat penting dalam transformasi kehidupan manusia, dan ilmu pendidikan diperlukan guna mengawasi jalannya pendidikan itu. Sebagai salah satu cabang dari ilmu pendidikan, maka ilmu pendidikan sistematis mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pemikiran secara tersusun dan lengkap tentang masalah pendidikan. Ilmu ini membahas secara umum, abstrak dan objektif semua masalah pokok dalam pendidikan.


Kelebihan dan Kekurangan

Buku ini menarik dan mudah dipahami tentang segala hal yang berkaitan dengan ilmu pendidikan sistematis. Sesuai dengan judulnya, buku ini membahas tentang dasar-dasar pendidikan saja. Sehingga untuk memperdalam kajian ilmu yang berkaitan perlu ada buku referensi lain dan dalam membuat sampul buku tersebut bisa lebih menarik lagi.



Buku ini dapat di pinjam di:

Senin, 27 Agustus 2018

JOHN DEWEY

BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN
JOHN DEWEY



John Dewey


John Dewey lahir pada tanggal 20 oktober 1859 disebuah daerah pertanian dekat Burlington, Vermount. Dia adalah anak seorang pemilik toko di desanya. Ia memperoleh pendidikan pertamanya disekolah umum Burlington, kemudian melanjutkan ke universitas Vermount, dan ketika masih menjadi seorang mahasiswa dia berteman baik dengan Prof. H. A. P. Torrey yaitu orang yang membawa dan menguraikan semacam kelompok realism yang diadopsi dari Skotlandia. Setelah keluar dari Vermount pada tahun 1875, tahun 1879 Dewey menerima diploma kandidat, kemudian dia mengajar selama 3 tahun. Berkat intruksi dari Torrey, ia memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya pada universitas John Hopkins dengan desertasinya The Psikologi Of Kant. Ia menyelesaikan program doktoral dalam bidang filsafat pada universitas tersebut pada tahun 1884. 

Mula-mula Dewey mengajar di Chicago kemudian di universitas Columbia New York yang memiliki satu perguruan tinggi pendidikan guru yaitu teachers college. Di universitas Chicago ia menjadi ketua jurusan filsafat, psikologi, dan pedagogik, dan di universitas tersebut ia mendirikan sebuah sekolah percobaan (laboratorium sekolah) untuk menguji dan mempraktekkan teorinya. Sekolah ini diberi nama university elementaire school dan menjadi masyhur diseluruh dunia. 

Pada tahun 1884 ia diangkat menjadi dosen lalu asisten profesor dan profesor di universitas Michigan. Disini ia menjadi ketua jurusan filsafat sejak 1889 sampai 1894. Pada tahun 1889 ia diangkat menjadi profesor filsafat di universitas Minesota. Ia mengajar di universitas Columbia pada tahun 1904 sampai 1931 untuk memberikan filsafat dan pedagogik kepada akademi guru. Kemudian menikah dengan Alice Chipman pada tahun 1886.

Pada tahun 1905 ia pindah ke Columbia university di New York dan memberikan kuliah fisafat dan pendidikan di teacher’s college. Selama di universitas ini Dewey giat dalam kegiatan-kegiatan organisasi. Dan dia tinggal di New York lebih dari 40 tahun sampai pensiun dari mengajar pada tahun 1930. Ia meninggal dunia pada 1 Juni tahun1952 (umur 92) di New York City, New York, Amerika Serikat.

Selama hidupnya ia banyak menorehkan karya-karya yang terkenal di dunia diantaranya My Pedagogic Creed (1897), School And Society (1899), How We Think (1910), Democracy And Education (1916), The American Civil Liberties (1920), Impressions Of Sovyet Russia And The Revolutionary Word Mexico-China-Turki (1929), Experience And Education (1938) dan Education Today (1940). Sepanjang kariernya, Dewey menghasilkan 40 buku dan lebih dari 700-an artikel.

John Dewey merupakan seorang filsuf dari Amerika Serikat, yang termasuk Mazhab Pragmatisme. Selain sebagai filsuf, Dewey juga dikenal sebagai kritikus sosial dan pemikir dalam bidang pendidikan. Ia diakui sebagai salah satu pencetus sekolah filsafat Pragmatisme (bersama dengan Charles Sanders Peirce dan William James), pelopor dalam psikologi fungsional, dan seorang pengembang gerakan pendidikan progresif di Amerika Serikat selama paruh pertama abad 20.

Menurut Dewey, tugas filsafat adalah memberikan pengarahan bagi perbuatan nyata dalam kehidupan. Oleh karena itu, filsafat tidak boleh tenggelam dalam pemikiran-pemikiran metafisik belaka. Filsafat harus berpijak pada pengalaman, dan menyelidiki serta mengolah pengalaman tersebut secara kritis. Dengan demikian, filsafat dapat menyusun suatu sistem nilai atau norma. Dewey juga dianggap oleh aliran fungsionalisme sebagai seorang pemikir bergaya praktis dan pragmatis, sehingga, di dalam ilmu pendidikan ia menganjurkan teori dan metode learning by doing.


Teori dan metode learning by doing, Dewey berpendapat bahwa untuk mempelajari sesuatu, tidak perlu orang terlalu banyak mempelajari itu. Dalam melakukan apa yang hendak dipelajari itu, dengan sendirinya ia akan menguasai gerakan-gerakan atau perbuatan-perbuatan yang tepat, sehingga ia bisa menguasai hal yang dipelajari itu dengan sempurna. Ia mengambil contoh tentang seorang yang akan belajar berenang. Menurutnya, seorang itu tidak perlu diajari macam-macam teori tetapi cukup ia langsung disuruh masuk kolam renang dan mulai berenang, dengan cepat seorang itu akan menguasai kemampuan berenang.


Dalam bukunya yakni Demokrasi dan Pendidikan, Dewey mensintesis, mengkritik, dan memperluas dengan filsafat pendidikan demokratis atau proto-demokratis Rousseau dan Plato. Dia melihat Rousseau sebagai over emphasizing masyarakat di mana individu berada. Dewey membuktikan dalam bukunya bahwa pengalaman belajar seseorang akan berpengaruh dalam penjelajahan dan introduksi ide-ide baru yang revolusioner.


Dewey mengadakan penelitian mengenai pendidikan di sekolah-sekolah dan mencoba menerapkan teori pendidikannya dalam praktek di sekolah-sekolah. Hasilnya, ia meninggalkan pola dan proses pendidikan tradisional yang mengandalkan kemampuan mendengar dan menghafal. Sebagai gantinya, ia menekankan pentingnya kreativitas dan keterlibatan siswa dalam diskusi dan pemecahan masalah.


Ide John Dewey mengenai system pendidikan walaupun cukup populer namun tidak pernah secara luas dipakai dalam praktek pendidikan di Sekolah-sekolah Amerika. Pendidikan Progresif tidak banyak digunakan selama Perang Dingin, ketika perhatian dalam pendidikan menciptakan dan mempertahankan ilmu dan teknologi untuk kepentingan militer. Pasca Perang Dingin, pendidikan progresif muncul kembali dalam di banyak sekolah dan lingkaran teori pendidikan. Dalam perkembangan revolusi cara-cara belajar filsafat Dewey mengenai belajar kini telah dipakai secara luas di seluruh dunia yang mengilhami munculnya pendekatan kontekstual (CTL )  dalam proses pembelajaran.



Sumber Tulisan :
www.wikipedia.com/john-dewey
biografi-tokoh-ternama
biografiteladan